Josh mendominasi permainan sebagai gelandang muda. Dia unggul dalam pertahanan dan serangan. Dia melakukan empat intersepsi, dua tekel, dan memenangkan tujuh duel darat di pertahanan. Dia mencoba enam tembakan saat menyerang: satu tepat sasaran, tiga meleset, dan dua diblok. Ia menguasai lini tengah dengan 104 sentuhan bola, 63 operan, dan akurasi 83%. Dia juga memberikan dua umpan kunci.
Josh ada dimana-mana. Lihatlah peta panas ini. Lebih banyak gol yang diharapkan daripada striker tim. 104 sentuhan pada bola dan enam tembakan (satu tepat sasaran). Performanya sangat bagus.https://t.co/97iAUyLO0S pic.twitter.com/IfSg4C9is4
? Paulo Alves Jr. (alias PJ) (@PaulAlvesJr_)3 Maret 2024
Pemain asal Argentina itu bermain sebagai pemain nomor 10, sebagai gelandang serang, dan tampil apik hingga mengalami cedera dan harus keluar dari permainan. Dia serba bisa, bekerja sama dengan pemain sayap dan menciptakan ancaman. Dia masih perlu meningkatkan kebugarannya dan berintegrasi lebih baik dengan anggota tim lainnya.
Pemain sayap asal Brasil itu menampilkan permainan luar biasa setelah sekian lama. Dia menghasilkan peluang bagus di sayap kiri, sering memotong ke dalam dan menembak atau mengoper ke rekan satu timnya di tengah atau kanan. Dia memberikan peluang besar bagi Morris di babak kedua, yang membentur tubuh kiper tetapi tetap berada dalam posisi offside. Sungguh menggetarkan hati menyaksikan Chú kembali menjadi sorotan.
Striker asal Peru itu membuktikan rasa laparnya akan gol. Ia menggantikan Pedro de la Vega yang cedera. Dia melakukan sentuhan bola sebanyak Morris, meski hanya bermain sepertiga menit bermain Morris. Dia melepaskan empat tembakan: satu masuk ke sisi kiri gawang dan satu lagi membentur mistar gawang. Dia layak untuk memulai pertandingan berikutnya.