Toronto FC memasuki offseason dengan tujuan yang jelas: membangun kembali skuad dan mendapatkan kembali performa yang pernah menjadikan mereka kekuatan dominan di MLS.
Namun, musim 2024 kembali mengecewakan karena klub gagal lolos ke babak playoff meski ada harapan yang terlambat.
Toronto FC finis di urutan ke-11 Wilayah Timur dengan 37 poin dari 34 pertandingan, hanya terpaut tiga poin dari Atlanta United di tempat ke-9—tempat playoff terakhir. Ketidakmampuan klub memanfaatkan peluang-peluang penting, ditambah dengan pertahanan yang bocor, akhirnya menghancurkan impian pascamusim mereka.
Saat Jason Hernández dan staf Toronto FC berupaya membangun kembali tim, kejadian nyaris celaka ini menyoroti kebutuhan mendesak akan konsistensi dan kedalaman skuad yang lebih kuat menjelang tahun 2025.
BACA SELENGKAPNYA:
MLS dilaporkan sedang mempertimbangkan perpindahan ke format musim gugur-ke-musim semi, serupa dengan liga-liga Eropa. Berdasarkan proposal ini,musim 2025 akan dimulai pada bulan Agustus atau September dan berakhir pada bulan Meiatau Juni 2026. Perubahan ini dapat membawa beberapa manfaat utama:
Namun, transisi ini mungkin menimbulkan tantangan logistik, termasuk menghadapi kondisi musim dingin yang keras di pasar utara seperti Toronto. Bagi Toronto FC, adaptasi terhadap perubahan ini sangat bergantung pada persiapan klub dan kedalaman roster.
Bagi Toronto FC, format kalender baru mungkin menawarkan awal baru dalam upaya pembangunan kembali. Offseason yang lebih panjang memungkinkan tim untuk mengintegrasikan pemain baru, menyempurnakan taktik, dan mengatasi kelemahan kritis yang diamati dalam beberapa musim terakhir.
— Outlet Berita Toronto FC (@tfcnewsoutlet)13 Desember 2024Dewan gubernur MLS telah memutuskan bahwa mereka akan mengadakan lebih banyak pertemuan "untuk dijelajahi" dengan mengubah kalender musim liga ke format musim gugur-musim semi. 🗓️#TFCLive[📰@PaulTenorio]
Pemungutan suara bisa dilakukan pada pertengahan April 2026.pic.twitter.com/SF9Us0vtis
Pada saat yang sama, perubahan ini menuntut tingkat konsistensi dan daya saing yang lebih tinggi, terutama dengan potensi peningkatan aktivitas transfer dan jadwal yang lebih padat. Karena klub sudah menetapkan ekspektasi tinggi untuk tahun 2025, perubahan yang diusulkan dapat menjadi katalisator kesuksesan atau memperburuk tantangan yang ada.
Seiring berjalannya diskusi di MLS, dampaknya terhadap klub seperti Toronto FC akan menjadi lebih jelas.Untuk saat ini, fokusnya tetap pada proses pembangunan kembali di luar musim, memastikan tim berada pada posisi yang baik untuk bersaing—terlepas dari bagaimana jadwal liga dapat berkembang.
Bagi Toronto FC, musim 2025 tidak hanya mewakili peluang untuk pulih dari kekecewaan masa lalu tetapi juga peluang untuk beradaptasi dengan era yang berpotensi transformatif dalam sejarah MLS.